Welcome to Your Child's Brain Chapter 21 #OWOC

One Week One Chapter - ITBMotherhood

Ceritanya saya lagi join program One Week One Chapter (ada juga pilihan One Month One Book) dari komunitas emak-emak alumni ITB; ITBMotherhood. Niatnya sih ikutan ini biar membantu saya mengingat dan jadi catatan tersendiri. Sebagaimana ungkapan Ali Bin Abi Thalib, "Ilmu itu seperti hewan buruan, maka ikatlah dengan menulis." Selain itu, semoga juga bisa mendorong saya untuk terus membaca. Mohon doanya ya..

Dan inilah ringkasan OWOC minggu pertama..

***

Judul buku: Welcome to Your Child's Brain
Penulis: Sandra Aamodt & Sam Wang
Judul Bab: Chapter 21- Starting to Write the Life Story

Fakta Menarik
--> Anak baru mulai mengingat event setelah usia 3-4 tahun.
--> Selama puluhan tahun terakhir sebenarnya penelitian sudah dapat mengidentifikasi teknik belajar 'terbaik', dalam artian dapat meningkatkan kemampuan menyerap ilmu dengan lebih cepat. Teknik ini tidak rumit dan dapat diterapkan anak-anak di rumah. Ada tiga teknik, sbb:

1. The Power of Spaced Study
Otak akan menyimpan informasi lebih lama bila ada jarak dari waktu pertama belajar ke waktu belajar berikutnya. Dengan kata lain, belajar suatu hal yang dibagi dalam dua waktu berbeda, akan lebih efektif dibanding belajar dalam satu waktu sekaligus walaupun total waktunya sama. Misal, belajar bahasa inggris seminggu 2 sesi (@2 jam), akan lebih nempel dibanding seminggu 1 sesi dengan total waktu yang sama (4jam).
Hal ini dapat diterapkan untuk tiap usia di berbagai tingkat kemampuan, di aneka subjek ilmu. Secara umum, semakin panjang gap antara sesi, semakin orang akan mengingat materinya. Kenapa? salah satu alasannya adalah pendekatan ini memberi kesempatan informasi baru untuk mengakar. Ilmu diperkuat melalui banyak cara, salah satunya saat kita sedang tidur, jadi penting bagi anak untuk istirahat dengan cukup.

2. Memori semakin kuat dengan semakin sering diingat. Quiz!
Karena memori menguat beriringan dengan kita sering mengingat-ingat, maka ujian sebenarnya meningkatkan pemahaman dan mengurangi kemungkinan lupa, karena murid akan otomatis mengingat-ingat materi yang diberikan. Membaca secara pasif jauh lebih tidak efektif untuk proses belajar. Pilihan ganda tidak meningkatkan pemahaman, sedangkan jawaban singkat dapat meningkatkan pemahaman. Kita dapat membuat kuis-kuis kecil di rumah untuk meningkatkan kinerja mereka di sekolah, dan juga dengan mengajarkan mereka mengetes diri sendiri sebagai strategi belajar.

3. Mix it up!
Variasikan waktu dan lokasi belajar dapat meningkatkan ingatan, boleh jadi karena proses belajar itu sendiri kontekstual, jadi belajar di aneka konteks dapat memberikan anak pemahaman yang lebih mendalam terhadap materi. Awalnya mungkin pendekatan ini akan menyulitkan, karena mereka dapat membuat aneka kesalahan selama belajar, tapi akan memberikan hasil ujian yang lebih baik tanpa usaha lagi.

Hal yang Dipelajari
Tips metode belajar ini dapat diterapkan baik untuk anak maupun saya sebagai orang tua dalam mempelajari apapun. Hal-hal trivial semacam belajar sedikit tapi sering, sering membuat ujian mandiri, dan memvariasikan waktu dan lokasi belajar ternyata dapat memberi dampak besar bagi penyerapan ilmu.

Opini
Menariknya, sebagai seorang muslim, ketiga hal ini sebenarnya secara tidak langsung sering saya dengar di 'ceramah agama'. Hal pertama terkait 'sedikit tapi konsisten lebih Allah sukai', atau dengan kata lain istiqomah itu penting! Hal kedua mengubah pandangan saya tentang ujian, bahwa ujian itu sendiri sejatinya adalah proses belajar yang hebat. Hal ketiga mengingatkan saya perihal turunnya wahyu yang sangat kontekstual, tiap ayat memiliki asbabun nuzul yang membuat tiap ayat begitu melekat bagi diri Rasulullah SAW. Ah, betapa Allah adalah pendidik yang paling sempurna :)

Ide Utama
Tiga teknik belajar yang dapat mengoptimalkan proses pembelajaran.

Tiga Hal/Cerita yang Menunjang Ide Utama
- Tidak seperti memori komputer, memori kita kalo diibaratkan di print di kertas, maka tintanya akan semakin tebal semakin sering kita membacanya.
- Bagi orang dewasa, kita mungkin ga ingat kapan dan dimana kita tahu tentang suatu informasi (misal, darimana kita tahu ibukota Perancis itu Paris? -kecuali tahunya baru-baru ini). Tapi bagi anak, biasanya mereka lebih mudah ingat kapan dan dimana mereka tahu suatu informasi. Penjelasannya teknis banget, saya kurang paham :D
- Ingatan bayi pun dapat diperkuat dengan pengingatan berkala.

Ringkasan 5W1H
What: Cara meningkatkan kemampuan belajar
Who: Semua umur; anak sampai dewasa
When: Kapan saja, dari bayi sampai dewasa
Where: Dimana saja
Why: Agar belajar lebih efektif dan efisien
How: 3 tips diatas

Pertanyaan yang Muncul Setelah Membaca
Gimana cara memvariasikan tempat dan waktu belajar untuk saya :))

Kosakata Unik atau Penting
Long-term memory
Consolidated: Saat informasi baru mengakar di otak kita.
Declarative memory: Fakta yang dapat diingat dari masa yang lalu.
Procedural memory: Habits dan skill, contoh: cara naik sepeda, mengikat tali sepatu.

Gambaran Visual



Comments

Popular posts from this blog

Persiapan IELTS Tanpa Preparation Class

Jalan-jalan Turki day 1: Ephesus!

Cerita Kehamilan di Indonesia dan Swedia